Kebutuhan akan rasa aman atau safety needs merupakan salah satu kebutuhan dasar atau basic needs manusia, yang berarti Keamanan dan ketertiban adalah basis bagi kondisi berbagai proses kegiatan dalam masyarakat, tanpa kondisi tersebut sulit dibayangkan Pengusaha dan Masyarakat dapat melakukan pekerjaan yang produktif.
Walaupun ratio perbandingan kepolisian dengan penduduk terpenuhi (1 : 350 jumlah penduduk, ratio PBB), peralatan yang lengkap serta professional dan kesejahteraan terpenuhi, partisipasi masyarakat tidak bisa diabaikan begitu saja. Keamanan bisa tercipta tidak terlepas dari peran serta masyarakat, apalagi untuk Indonesia ratio antara jumlah Polisi dengan penduduk 1 : 1200 dan belum terpenuhinya secara sempurna prasarana dan sarana dari personil kepolisian.
Mengabaikan factor kemanan dan ketertiban, bahkan menganggap pengamanan sebagai suatu cost yang hanya memberatkan perusahaan, adalah suatu kekeliruan besar, dan kalau dianalisa secara mendalam dapat ditarik kesimpulan bahwa :
KERUGIAN PERUSAHAAN YANG DISEBABKAN OLEH KARENA TIDAK ATAU KURANGNYA KEAMANAN (Crime and Lost Prevention) TERNYATA SANGAT BESAR.
Dengan kenyataan seperti tersebut di atas, kami terdorong untuk dapat berpartisipasi secara aktif dengan mempersiapkan secara professional baik legalitas formal dalam berbagai perizinan yang diperlukan maupun menyiapan sumber daya manusianya yang handal, dalam satu wadah Badan Usaha Jasa Pengamanan yang legal dan profesional.
Sumber daya manusia tidak saja disiapkan dengan berbagai pelatihan dasar keterampilan security sesuai dengan peraturan berlaku, tapi juga factor rohania ( ahlak )memegang peranan penting yang dipersiapkan secara baik. pendayagunaan tenaga tempatan merupakan salah satu prioritas rekrutmen sehingga akan timbul hubungan harmonis antara perusahaan dan warga disekitarnya.
Walaupun ratio perbandingan kepolisian dengan penduduk terpenuhi (1 : 350 jumlah penduduk, ratio PBB), peralatan yang lengkap serta professional dan kesejahteraan terpenuhi, partisipasi masyarakat tidak bisa diabaikan begitu saja. Keamanan bisa tercipta tidak terlepas dari peran serta masyarakat, apalagi untuk Indonesia ratio antara jumlah Polisi dengan penduduk 1 : 1200 dan belum terpenuhinya secara sempurna prasarana dan sarana dari personil kepolisian.
Mengabaikan factor kemanan dan ketertiban, bahkan menganggap pengamanan sebagai suatu cost yang hanya memberatkan perusahaan, adalah suatu kekeliruan besar, dan kalau dianalisa secara mendalam dapat ditarik kesimpulan bahwa :
KERUGIAN PERUSAHAAN YANG DISEBABKAN OLEH KARENA TIDAK ATAU KURANGNYA KEAMANAN (Crime and Lost Prevention) TERNYATA SANGAT BESAR.
Dengan kenyataan seperti tersebut di atas, kami terdorong untuk dapat berpartisipasi secara aktif dengan mempersiapkan secara professional baik legalitas formal dalam berbagai perizinan yang diperlukan maupun menyiapan sumber daya manusianya yang handal, dalam satu wadah Badan Usaha Jasa Pengamanan yang legal dan profesional.
Sumber daya manusia tidak saja disiapkan dengan berbagai pelatihan dasar keterampilan security sesuai dengan peraturan berlaku, tapi juga factor rohania ( ahlak )memegang peranan penting yang dipersiapkan secara baik. pendayagunaan tenaga tempatan merupakan salah satu prioritas rekrutmen sehingga akan timbul hubungan harmonis antara perusahaan dan warga disekitarnya.
